Diam


Diam ku tlah mencampakan rasa ku
Diam ku tlah membuang bangga ku

setelah detik-detik dicuri oleh masa depan
setelah waktu pergi meninggalkan masa lalu

Kejujuran Cinta


Aqu masih mencintai dia
Namun hati hatiku membuka pintu untuknya
memang diriku tak bisa tinggalkan cinta.
Namun hatiku masih memikirkan dia

Karena Kamu


taukah kamu?
hari ini ku kesal sekali padamu
karena keangkuhanmu
karena egomu
karena ketidak acuhanmu
dan karena kau membuatku smakin rindu

Mencapai Cinta Tertinggi

Bagian 6

Sesudah banyak harat bendanya, apa juga yang dikehendaki dapat terlaksana.
Tetapi tiada berhenti juga dia mencari benda-benda yang bernilai tinggi, agar supaya dia senantiasa dapat berhasil dalam melaksanakan berbagai-bagai pekerjaan yang utama.
Katanya "Agar dapat menemukan kehidupan bagai permata yang indah tiada tara"

Mencapai Cinta Tertinggi

Bagian 5

Demikian pula segala kepandaiaan dan kepintaran,
walaupun tampaknya tak berharga hendaknya dipegang kuat-kuat.
Lihatlah kepada si pedagang yang menyimpan baik-baik bermacam-macam benda.
Untuk mendapatnya dia pergi ke berbagai daerah dan negeri, maksudnya ialah agar tidak ada yang kurang bila ada orang yang hendak membelinya.

Mencapai Cinta Tertinggi

Bagian 4


Demikian pun lebah menghisap madu, dengan berdikit-dikit,
tp dengan teratur sehingga banyak terkumpul.
Orang yang berusaha dengan tak berhenti-henti akan segera seperti demikian dan akhirnya menjadi sempurna.

Mencapai Cinta Tertinggi

Bagian 3

Bulan pun betambah besar sedikit demi sedikit,
melewati mawtu paruh terang. 
Pohon beriringan pun berasal dari biji yang sangat kecil, 
dan tidak menjadi beasar dengan seketika.

Mencapai Cinta Tertinggi

Bagian 2

Demikianlah pula hendaknya sikap dan hatimu bila mengabdi kepada raja di istana yang megah, 
atau hendak mendaki puncak sebuah gunung yang terjal tinggi.
Itulah empat perkara yang tak dapt dicapai dengan tergesa-gesa.

Mencapai Cinta Tertinggi

Bagian 1


Bagi orang yang hendak mencapai kepandaian yang tertinggi, tidak lain jalan kecuali bertindak dengan saba.
Demikian juga hendaknya dikerjakan oleh para jejaka yang pandai bila hendak memikat hati gadis juwita.

Yang Maha Bercahaya

Ibarat anjing yang menunggu musim kawin.
Yang diharapkan belum tentu tiba, adapun jika musim tiba, ia akan kalah dengan pesaing yang lebih kuat.
Adalah baik memulai kecil-mengecil sejak hari ini,
Tanpa menungu bintang jatuh, tanpa menanti si ayam betina bertelur.

Yang Maha Bercahaya

Laksana petani yang mencari makan dengan menanam padi di sawah, ia harus sabar sekali, dengan pertolongan orang lain, maka keluarlah buah daripada biji yang ditanamnya.
Barangkali demikianlah kiranya orang yang ingin mendekatkan hasil.

Share For You: GRATIS! Biaya Pengiriman

Silahkan Kunjungi blog berikut jika kamu mau mebeli barang-barang yang berhubungan dengan aksesoris maupun lainnya.
Ingin tahu jelasnnya??
kunjungi blog ini.
^_^

Yang Maha Bercahaya

Bagi orang-orang yang terpuji tingkah lakunya, masih jauh jugalah dia dari mencapai kesempurnaan ilmu, karean hal itu sangat sukar dicapai.
Bahkan sang Bima pun harus diberi petunjuk Dewa Ruci untuk mencapai air perwira sari, karena sangat sulitnya.
Teranglah bahwa keyakinan itu sulit dicapai, klecuali dengan hati yang sangat teguh.

Yang Maha Bercahaya

Lihatlah si tikus yang berkawan dengan kucing, seluruh anaknya habis binasa. Maka deminkian, orang yang tidak teguh pendirian akan menemui musibah dan kecelakaan betubi-tubi. 
Tetapi orang yang bijaksana, selalu waspada dan tahu benar menempatkan diri.

Yang Maha Bercahaya

Lihatlah si angsa yang bersahabat dengan burung gagak, seluruh keluarganya tewas binasa.
Demikianlah orang yang tidak berhati-hati kan menemani bencana yang tak terhingga. Tetapi sangatlah susah untuk mengetahui orang yang bijaksana, hati-hati dan tulus hati.
Bagi orang yang sangat bijaksana pun amat susahlah untuk mencari keselamatan.

Ksah Cinta Nabi Muhammad SAW Bersama Sayyidah Khadijah Al-Kubra)

Sahabatku sekalian, taukah kalian arti cinta sejati ? Apakah sahabat pernah mendengar atau mengetahui kisah cinta Qais dan Laila atau kisah cinta Romeo dan Juliet ataukah Laila dan Majnun ?

Apakah kisah cinta seperti itu yang dikatakan sebagai kisah cinta sejati ? Seperti yang sahabat ketahui bahwa kisah cinta mereka tidaklah berakhir di pelaminan bahkan rela mati demi cintanya.

Lalu, cinta seperti apakah yang dikatakan sebagai cinta sejati. Cinta sejati antara dua insan adalah cinta yang terus abadi dalam setelah pernikahan yang berlandaskan atas kecintaan mereka kepada Sang Pemilik Cinta yaitu Allah 'Azza Wa Jalla. Walaupun salah satu meninggal, namun cinta sejati ini terus saja abadi. Kisah cinta siapakah yang begitu indah ini ?

Kisah Cinta yang Paling setia

Ini adalah kisah cinta paling setia sepanjang sejarah, tidak dapat dibandingankan dengan kisah Qais dan Laila dan tidak pula kisah Romeo dan Juliet, karena kisah ini tidak hanya berakhir dengan pernikahan yang dianggap sebagai puncak kreasi cinta anak manusia, cinta yang sebenarnya adalah yang berkesinambungan, walaupun salah satu dari dua insan itu sudah meninggal, maka kisah cinta yang paling agung adalah kisah cinta junjungan kita Muhammad saw kepada ibunda Khadîjah.. cinta yang luar biasa, terus berlanjut hingga ibunda Khadîjah meningalkan dunia yang fana ini.
Setelah beliau meningal lebih kurang satu tahun, ada seorang perempuan yang datang menemui Nabi saw, dia berkata kepadanya: Wahai Rasulullah, maukah engkau menikah? Engkau mempunyai tujuh orang isteri dan kebutuhan yang selalu bertambah, dialah yang akan melakukan semua itu.. harus menikah, ini merupakan kebutuhan bagi laki-laki manapun, kalau tidaklah karena Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menikahi beberapa orang isteri yang datang kepadanya setelah kepergian Khadîjah, niscaya dia tidak akan menikah lagi.

Ketika Cinta Menguji Yusuf

Yusuf, sebagaimana dikisahkan secara utuh dalam satu surat al-Qur’an: surat Yusuf, ia menjalani kehidupannya secara berliku. Jika anda pernah membaca kisah-kisah novel terbaik di dunia, maka kisah Yusuf menempati posisi tertinggi dalam segalanya. Kisahnya mirip novel karena dirangkai dengan bahasa sastrawi (balaghah) yang tinggi, ia memuat berbagai kaidah sastra novel standard: seperti kisahnya diawali dengan cerita pembukaan yang membuat penasaran seperti mimpi matahari, bulan dan sebelas bintang bersujud padanya dan diakhiri dengan jawaban atas penasaran itu dengan peristiwa memukau yang dapat meluruhkan air mata. Atau simbol–simbol tertentu yang menjadi jawaban atas tanda yang lainnya, seperti kain bajunya yang didustakan oleh saudara-saudara Yusuf dengan lumuran darah serigala, ternyata kain bajunya yang sobek pula yang menjadi bukti kebenaran bahwa Yusuf tidak bersalah ketika isteri al-Aziz menggodanya. Selain nilai sastrawi, juga karena sebaik-baik kisah ini dikisahkan oleh Sang Maha Terbaik. Wa qashashnahu ahsanul qashash.

Ketika Cinta Menaungi Musa

Lain kisah Yusuf, lain pula kisah cinta Musa. Musa sebelum menjadi nabi telah mendapat ujian berat dari negerinya sebagaimana dikisahkan dalam ayat-ayat awal surat al-Qashash. Singkat cerita ia merasa bersalah karena terlibat dalam sebuah perkelahian, dengan dalih membela kerabatnya yang satu bangsa (Bani Israel) ia pun meninju mati lawannya dari bangsa keturunan Fir’aun. Setelah bertaubat atas kejadian itu, Musa dikabari akan dibunuh oleh pengawal Fir’aun dan ia pun lari hingga ke negeri Madyan. Di negeri Madyan inilah cinta Ilahi menaunginya.

Kisah Nabi Adam a.s part 3

PERKAWINAN ADAM DAN HAWA
lalu Allah SWT. Yang Maha
Pengasih mulai menyempurnakan nikmatnya lahir dan batin kepada kedua hamba-Nya yang saling memerlukan itu, segera memerintahkan gadis-gadis bidadari penghuni syurga untuk menghiasi dan menghibur mempelai perempuan itu serta membawakan kepadanya hantaran-hantaran berupa perhiasan-perhiasan syurga. Sementara itu diperintahkan pula kepada malaikat langit untuk berkumpul bersama-sama di bawah pohon aEsSyajarah ThubaaEt, menjadi saksi atas pernikahan Adam dan Hawa.

Diriwayatkan bahawa pada akad pernikahan itu Allah SWT. berfirman: aEsSegala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahawa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendaklah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!aEt.
Malaikat dan para bidadari berdatangan
Setelah akad nikah selesai berdatanganlah para malaikat dan para bidadari menyebarkan mutiara-mutiara yaqut dan intan-intan permata kemilau kepada kedua pengantin agung tersebut. Selesai upacara akad, dihantarlah Adam a.s mendapatkan isterinya di istana megah yang akan mereka diami.
Hawa menuntut haknya. Hak yang disyariatkan Tuhan sejak semula.
aEsMana mahar?aEt tanyanya. Ia menolak persentuhan sebelum mahar pemberian ditunaikan dahulu.
Adam a.s bingung seketika. Lalu sedar bahawa untuk menerima haruslah sedia memberi. Ia insaf bahawa yang demikian itu haruslah menjadi kaedah pertama dalam pergaulan hidup.
Sekarang ia sudah mempunyai kawan. Antara sesama kawan harus ada saling memberi dan saling menerima. Pemberian pertama pada pernikahan untuk menerima kehalalan ialah mahar. Oleh kerananya Adam a.s menyedari bahawa tuntutan Hawa untuk menerima mahar adalah benar.
Mahar perkahwinan Adam
Pergaulan hidup adalah persahabatan! Dan pergaulan antara lelaki dengan wanita akan berubah menjadi perkahwinan apabila disertai dengan mahar. Dan kini apakah bentuk mahar yang harus diberikan?
Itulah yang sedang difikirkan Adam.
Untuk keluar dari keraguan, Adam a.s berseru: aEsIlahi, Rabbi! Apakah gerangan yang akan kuberikan kepadanya? Emaskah, intankah, perak atau permata?aEt.
aEsBukan!aEt kata Tuhan.
aEsApakah hamba akan berpuasa atau solat atau bertasbih untuk-Mu sebagai maharnya?aEt tanya Adam a.s dengan penuh pengharapan.
aEsBukan!aEt tegas suara Ghaib.
Adam diam, mententeramkan jiwanya. Kemudian bermohon dengan tekun: aEsKalau begitu tunjukilah hamba-Mu jalan keluar!aEt.
Allah SWT. berfirman: aEsMahar Hawa ialah selawat sepuluh kali atas Nabi-Ku, Nabi yang bakal Kubangkit yang membawa pernyataan dari sifat-sifat-Ku: Muhammad, cincin permata dari para anbiyaaE? dan penutup serta penghulu segala Rasul. Ucapkanlah sepuluh kali!aEt.
Adam a.s merasa lega. Ia mengucapkan sepuluh kali salawat ke atas Nabi Muhammad SAW. sebagai mahar kepada isterinya. Suatu mahar yang bernilai spiritual, kerana Nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil aE~alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Hawa mendengarkannya dan menerimanya sebagai mahar.
aEsHai Adam, kini Aku halalkan Hawa bagimuaEt, perintah Allah, aEsdan dapatlah ia sebagai isterimu!aEt.
Adam a.s bersyukur lalu memasuki isterinya dengan ucapan salam. Hawa menyambutnya dengan segala keterbukaan dan cinta kasih yang seimbang.
Allah SWT. berfirman kepada mereka: aEsHai Adam, diamlah engkau bersama isterimu di dalam syurga dan makanlah (serta nikmatilah) apa saja yang kamu berdua ingini, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini kerana (apabila mendekatinya) kamu berdua akan menjadi zalimaEt.
(Al-AaE?raaf: 19).
Dengan pernikahan ini Adam a.s tidak lagi merasa kesepian di dalam syurga. Inilah percintaan dan pernikahan yang pertama dalam sejarah ummat manusia, dan berlangsung di dalam syurga yang penuh kenikmatan. Iaitu sebuah pernikahan agung yang dihadiri oleh para bidadari, jin dan disaksikan oleh para malaikat.
Peristiwa pernikahan Adam dan Hawa terjadi pada hari Jumaat. Entah berapa lama keduanya berdiam di syurga, hanya Allah SWT yang tahu. Lalu keduanya diperintahkan turun ke bumi. Turun ke bumi untuk menyebar luaskan keturunan yang akan mengabdi kepada Allah SWT dengan janji bahawa syurga itu tetap tersedia di hari kemudian bagi hamba-hamba yang beriman dan beramal soleh.
Firman Allah SWT.: aEsKami berfirman: Turunlah kamu dari syurga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, nescaya tidak ada kekhuatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati(qur'an)
Adam di "usir" dari SORGA aljannah

Kisah Nabi Adam a.s part 2

Melanjutkan cerita sebelumnya,yang mana Nabi adam dirundung gelisah karena iri meliha burung-burung yang beterbangan sambil berpasang-pasnanga. Demikian cerita selanjutnya,silahkan menyimak.
^_^

Tatkala Adam a.s sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan untuk mendapatkan kawan, sedang ia lagi duduk terpekur di atas tempat duduk yang berlapiskan tilam permaidani serba mewah, maka tiba-tiba ngantukpun datang membawanya hanyut ke alam tidur.
Adam a.s tertidur nyenyak, tak sedar kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam saat-saat yang demikian itulah Allah SWT menyampaikan wahyu kepada malaikat Jibril a.s untuk mencabut tulang rusuk Adam a.s dari lambung sebelah kiri. Bagai orang yang sedang terbius, Adam a.s tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat Jibril a.s.
Dan oleh kuasa Ilahi yang manakala menghendaki terjadinya sesuatu cukup berkata Kun! maka terciptalah Hawa dari tulang rusuk Adam a.s, sebagai insan kedua penghuni syurga dan sebagai pelengkap kurnia yang dianugerahkan kepada Adam a.s yang mendambakan seorang kawan tempat ia boleh bermesraan dan bersenda gurau.
Pertemuan Adam dan Hawa
Hawa duduk bersandar pada bantal lembut di atas tempat duduk megah yang bertatahkan emas dan permata-permata bermutu manikam, sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah dari seorang lelaki kacak yang sedang terbaring, tak jauh di depannya.
Butir-butir fikiran yang menggelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus tenaga elektrik yang datang mengetuk kalbu Adam a.s, yang langsung menerimanya sebagai mimpi yang berkesan di dalam gambaran jiwanya seketika itu.
Adam terjaga....! Alangkah terkejutnya ia ketika dilihatnya ada makhluk manusia seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Ia seolah tak percaya pada penglihatannya. Ia masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya.
Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutar badannya sekadar untuk menyembunyikan bukit-bukit di dadanya, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang melihatnya.
Memang dijadikan Hawa dengan bentuk dan paras rupa yang sempurna. Ia dihiasi dengan kecantikan, kemanisan, keindahan, kejelitaan, kehalusan, kelemah-lembutan, kasih-sayang, kesucian, keibuan dan segala sifat-sifat keperibadian yang terpuji di samping bentuk tubuhnya yang mempesona serta memikat hati setiap yang memandangnya.
Ia adalah wanita tercantik yang menghiasai syurga, yang kecantikannya itu akan diwariskan turun temurun di hari kemudian, dan daripadanyalah maka ada kecantikan yang diwariskan kepada wanita-wanita yang datang dibelakangnya.
Adam a.s pun tak kurang gagah dan kacaknya. Tidak dijumpai cacat pada dirinya kerana ia adalah satu-satunya makhluk insan yang dicipta oleh Allah SWT secara langsung tanpa perantaraan.
Semua ketampanan yang diperuntukkan bagi lelaki terhimpun padanya. Ketampanan itu pulalah yang diwariskan turun temurun kepada orang-orang di belakangnya sebagai anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya yang bergelar manusia. Bahkan diriwayatkan bahwa kelak semua penduduk syurga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa Adam a.s.
Adam a.s bangkit dari pembaringannya, memperbaiki duduknya. Ia membuka matanya, memperhatikan dengan pandangan tajam. Ia sadar bahwa orang asing di depannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud insani yang mempunyai bentuk fisik seperti dirinya. Ia yakin ia tidak salah pandang. Ia tahu itu manusia seperti dirinya, yang hanya berbeda kelamin saja. Ia serta merta dapat membuat kesimpulan bahwa makhluk di depannya adalah perempuan. Ia sadar bahwa dialah jenis yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid memuji Zat yang Maha Pencipta.
Ia tertawa kepada gadis jelita itu, yang menyambutnya tersipu-sipu seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang menyingkap apa yang terselit di kalbunya.
Adam terpikat
Adam terpikat pada rupa Hawa yang jelita, yang bagaikan kejelitaan segala puteri-puteri yang bermastautin di atas langit atau bidadari-bidadari di dalam syurga.
Tuhan menanam asmara murni dan hasrat berahi di hati Adam a.s serta menjadikannya orang yang paling asyik dilamun cinta, yang tiada taranya dalam sejarah, iaitu kisah cinta dua insan di dalam syurga. Adam a.s ditakdirkan jatuh cinta kepada puteri yang paling cantik dari segala yang cantik, yang paling jelita dari segala yang jelita, dan yang paling harum dari segala yang harum.
Adam a.s dibisikkan oleh hatinya agar merayu Hawa. Ia berseru: "Aduh, hai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Dari manakah datangmu, dan untuk siapakah engkau disini?"Suaranya sopan, lembut, dan penuh kasih sayang.
"Aku Hawa" sambutnya ramah. "Aku dari Pencipta!"suaranya tertegun seketika. "Aku....aku....aku, dijadikan untukmu!" tekanan suaranya menyakinkan.
Tiada suara yang seindah dan semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah terdengar setiap saat di dalam syurga. Tetapi suara Hawa....tidak pernah di dengarnya suara sebegitu indah yang keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu. Suaranya membangkit rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat.
Kata-kata yang paling segar didengar Adam a.s ialah tatkala Hawa mengucapkan terputus-putus: "Aku....aku....aku, dijadikan untukmu!" Kata-kata itu nikmat, menambah kemesraan Adam kepada Hawa.
Adam a.s sadar bahwa nikmat itu datang dari Tuhan dan cintapun datang dari Tuhan. Ia tahu bahwa Allah SWT itu cantik, suka kepada kecantikan. Jadi, kalau cinta kepada kecantikan berertilah pula cinta kepada Tuhan. Jadi cinta itu bukan dosa tetapi malah suatu pengabdian. Dengan mengenali cinta, makrifah kepada Tuhan semakin mendalam. Cinta kepada Hawa bererti cinta kepada Pencipta. Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata: "Kekasihku, ke marilah engkau!" Suaranya halus, penuh kemesraan.
"Aku malu!" balas Hawa seolah-olah menolak. Tangannya, kepalanya, memberi isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban.
"Kalau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!" Suaranya yang bagaikan irama seolah-olah memberi harapan.
Adam tidak ragu-ragu. Ia mengayuh langkah gagah mendatangi Hawa. Maka sejak itulah teradat sudah bahwa wanita itu didatangi, bukan mendatangi.
Hawa bangkit dari tempat duduknya, menggeser surut beberapa langkah. Ia sadar bahwa walaupun dirinya diperuntukkan bagi Adam a.s, namunlah haruslah mempunyai syarat-syarat tertentu. Di dalam sanubarinya, ia tak dapat menyangkal bahawa iapun terpesona dan tertarik kepada rupa Adam a.s yang sungguh indah.
Adam a.s tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu membaca isi hati. Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarnya itu memanglah suatu perbuatan wajar dari sikap malu seorang gadis yang berbudi. Ia tahu bahwa di balik "malu" terselit "rasa mahu". Karenanya ia yakin pada dirinya bahwa Hawa diperuntukkan baginya. Naluri insaninya bergelora.
Tatkala sudah dekat ia pada Hawa serta hendak mengulurkan tangan sucinya kepadanya, maka tiba-tiba terdengarlah panggilan ghaib berseru:
"Hai Adam....tahanlah dirimu. Pergaulanmu dengan Hawa tidak halal kecuali dengan mahar dan menikah!".
Adam a.s tertegun, balik ke tempatnya dengan taat. Hawa pun mendengar teguran itu dan hatinya tenteram.
Kedua-dua manusia syurga itu sama terdiam seolah-olah menunggu perintah.
PERKAWINAN ADAM DAN HAWA
[BERSAMBUNG ke part*3*]
demikian cerita pada saat Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam as.
dan kelanjutan kisahnya akan bisa anda baca dalam postingan selanjutnya,
tunggu saja ya??
^_*

Kisah Nabi Adam a.s

kisah ini diawali dengan dibangunnya surga, kesenangan ada di dalamnya. Semua tersedia apa saja yang diinginkan, tanpa bersusah payah memperolehnya. Sungguh suatu tempat yang amat indah dan menawan, menjadi idaman setiap insan. Demikianlah menurut riwayat, tatkala Allah SWT. selesai mencipta alam semesta dan makhluk-makhluk lainnya, maka dicipta-Nya pula Adam alaihissalam sebagai manusia pertama. Hamba yang dimuliakan itu ditempatkan Allah SWT di dalam Syurga (Jannah).
Adam a.s hidup sendirian dan sebatang kara, tanpa mempunyai seorang kawan pun. Ia berjalan ke kiri dan ke kanan, menghadap ke langit-langit yang tinggi, ke bumi terhampar jauh di seberang, maka tiadalah sesuatu yang dilihatnya dari mahkluk sejenisnya kecuali burung-burung yang berterbangan ke sana ke mari, sambil berkejar-kejaran di angkasa bebas, bernyanyi-nyanyi, bersiul-siul, seolah-olah memamerkan kemesraan.
Adam a.s terpikat melihatnya, rindu berkeadaan demikian. Tetapi sungguh malang, siapalah gerangan kawan yang hendak diajak. Ia merasa kesepian, lama sudah. Ia tinggal di syurga bagai orang kebingungan, tiada pasangan yang akan dibujuk bermesra sebagaimana burung-burung yang dilihatnya.
Tiada pekerjaan sehari-hari kecuali bermalas-malas begitu saja, bersantai berangin-angin di dalam taman syurga yang indah permai, yang ditumbuhi oleh bermacam bunga-bunga kuntum semerbak yang wangi, yang di bawahnya mengalir anak-anak sungai bercabang-cabang, yang desiran airnya bagai mengandung pembangkit rindu.
Adam kesepian
Apa saja di dalam syurga semuanya nikmat! Tetapi apalah erti segalanya kalau hati selalu gelisah resah di dalam kesepian seorang diri?
Itulah satu-satunya kekurangan yang dirasakan Adam a.s di dalam syurga. Ia perlu kepada sesuatu, iaitu kepada kawan sejenis yang akan mendampinginya di dalam kesenangan yang tak terhingga itu. Kadangkala kalau rindu dendamnya datang, turunlah ia ke bawah pohon-pohon rendang mencari hiburan, mendengarkan burung-burung bernyanyi bersahut-sahutan, tetapi aduh hai kasihan...bukannya hati menjadi tenteram, malah menjadi lebih tertikam. Kalau angin bertiup sepoi-sepoi basah di mana daun-daunan bergerak lemah gemalai dan mendesirkan suara sayup-sayup, maka terkesanlah di hatinya keharuan yang begitu mendalam; dirasakannya sebagai derita batin yang tegak di sebalik nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Tetapi walaupun demikian, agaknya Adam a.s malu mengadukan halnya kepada Allah SWT. Namun, walaupun Adam a.s malu untuk mengadu, Allah Ta'ala sendiri Maha Tahu serta Maha Melihat apa yang tersembunyi di kalbu hamba-Nya. Oleh itu Allah Ta'ala ingin mengusir rasa kesepian Adam.
dengan menciptakan Hawa.
(bersambung) pnasaran????
tunggu cerita selanjutnya ...
^_^

Yang Maha Bercahaya

Inilah ketiga golongan sahabat.
Pilih yang sebaik-baiknya dan ambillah.
Sepatunya usahakanlah senantiasa bersahabat orang yang baik budi bahasa dan sabar hati, dan janganlah bersahabat dengan orang yang jahat dan tak dapat dipercaya, karena terang akan membawa bencana tiada henti.

Yang Maha Bercahaya

Taak mungkin lah kerbau dapat menikmati bunga mawar , meski indahnya memercik ke segenap taman. Bertahun-tahun mawar hanyalah sampah bagi si dungu, karena tidak mengenyangkan perutnya.
Kerbau di taman bidadari, ibarat penyakit kuman yang menggerogoti kulit.
Seperti si kerbau itulah kedunguan hamba yang hanya mengalihkan pandang mata para bijak yang dermawan.

Yang Maha Bercahaya

Tak mungkinlah katak dapat menikmati wanginya bunga tunjung, meski banyak berkembang di air. Berhari-hari dan bermalam-malaman dia tinggal ditempat yang sama, tetapi tiada juga akan melihat kebagusan si bunga teratai.  
Berlainlah halnya dengan lebah, dari jauh dia sudah tahu dengan segera.
Seperti si katak itulah kenbodohan hamba yang hanya mengotori kaki para ahli nan bijaksana.

Yang Maha Bercahaya

Maka jauhlah hamba dari ilmu karang-mengarang, tak tahu rahasia daripada buku-buku ilmu pengetahuan, apalagi  memaklumi arti ilmu agama.
Hanya duka cita dan ketololan saja yang membebani hati, yang meliputinya bagaikan gulita malam yang merajalela.
Hamba tak mampu merendahkan keduanya yang tiada tara, dan itulah sebabnya hamba mengikat syair ini.

Yang Maha Bercahaya

Begitulah maksud Hamba berdo'a setiap siang dan malam, untuk mohon perkenan-MU, supaya memberi segala daya kepada hamba. Agar mampu merangkai huruf dan kata-kata, kata-kata menjadi syair yang indah. Karena hamba sangat dungu. Selama lamanya Hamba adalah makhluk yang rendah dan dinistakan oleh dunia.